IKLAN

Selasa, 02 Oktober 2018

Heboh Tasyakuran Dies Natalis ITI ke-34

Tanggal 1 Oktober 2018 kemarin Institut Teknologi Indonesia (ITI) berulang tahun yang ke-34. Sebagai kampus yang dikenal sebagai tempat kuliah murah dan berkualitas sangat baik di Jabodetabek dan sekitarnya, ITI telah memasuki usia yang sangat matang. Bagi ITI, memasuki usia ini terasa sangat istimewa, karena cukup banyak dosen dan tenaga kependidikannya telah mengabdi lebih dari 25 tahun, bahkan sebagian lebih dari 30 tahun.

Oleh karena itu pula, hari jadi kemarin itu ditandai pula dengan diadakannya Tasyakuran Dies Natalis ke-34. Acara seperti ini bisa dibilang hampir tidak pernah diadakan secara khusus selama masa kepemimpinan Rektor ITI sekarang, Dr. Ir. Isnuwardianto. Baru kali inilah diadakan. Isi acaranya pun terbilang spesial. Paling tidak ada 3 agenda istimewa saat tasyakuran kemarin:
1. Pemberian Penghargaan Masa Bakti 30 Tahun bagi dosen dan Masa Bakti 25 Tahun bagi tenaga kependidikan.
2. Penanaman seremonial dua spesies tanaman langka dari rencana total 34 spesies tanaman langka lainnya.
3. Pembagian ID Card multifungsi bagi dosen dan tenaga kependidikan, bekerjasama dengan Tap cash BNI.



Ada total 15 orang dosen dari 6 program studi di lingkungan ITI yang mendapat Penghargaan Masa Bakti 30 Tahun. Adapun tenaga kependidikan ada 44 orang yang mendapat Penghargaan Masa Bakti 25 Tahun, ditambah dengan 14 orang satpam. Dalam sambutannya mewakili penerima penghargaan dari kalangan dosen, Ibu Ir. Marga Alisjahbana, Ph.D mengungkapkan pentingnya membangun rasa saling percaya (building trust). Menurutnya, hal inilah yang bisa menghantarkan ITI menuju kemajuan di masa depan. Sedangkan Drs. H. Nurpailan, wakil dari kalangan tenaga kependidikan, menyatakan rasa terima kasih dan syukurnya atas perhatian yang diberikan pimpinan ITI. Ia menceritakan masa-masa sulit yang telah dilalui, seperti pada masa krisis ekonomi 1998, sembari mengajak yuniornya untuk bekerja dengan ikhlas dan semangat seperti mereka.

Dalam acara tasyakuran ini dilakukan pula penanaman 2 spesies pohon langka, yaitu pohon zaitun dan pohon anggur Brazil. Penanaman ini merupakan bagian dari rencana penanaman 34 spesies pohon langka yang insya Allah akan selesai dilakukan pada bulan November 2018. Keseluruhan 34 spesies pohon ini adalah hasil infak/donasi yang diberikan oleh para dosen ITI pada saat lelang pohon tanggal 27 September 2018 lalu. Ke-34 pohon ini nantinya akan melengkapi 101 spesies pohon langka yang telah tumbuh dan hidup sehat di lingkungan kampus ITI sebelumnya. Eksistensi 135 spesies pohon langka di kampus ITI ini nantinya akan menjadi kedua yang terbanyak di Banten setelah Kawasan Puspiptek.    

Yang terakhir, seluruh dosen dan tenaga kependidikan dibagikan ID Card berupa kartu Tap Cash BNI multifungsi. Sebagai bagian dari rasa syukur, manajemen ITI telah mengisi saldo sebesar Rp100.000 ke dalam setiap ID Card tersebut. Saldo ini bisa dimanfaatkan untuk membayar tol, kereta commuter line dan berbelanja di tempat yang menerima Tap Cash.

Demikianlah catatan ringan dari acara tasyakuran kemarin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar