IKLAN

Jumat, 05 Juni 2015

BPPT dan ITI Berkolaborasi Menjaring dan Melatih Calon Teknopreneur



Banyak prakarsa relevan yang telah dilakukan dalam konteks meningkatkan produktivitas bangsa dalam lingkup daerah maupun nasional, dengan usaha  menumbuhkembangkan Pengusaha Pemula dan Bisnis Inovatif di Indonesia. Selama perjalanan otonomi daerah, banyak kepala daerah yang telah melakukan langkah terobosan kreatif-inovatif untuk keberhasilan pembangunan di daerah masing-masing. Sebagai contoh, prakarsa pembentukan Pusat Inovasi dalam pembangunan Science and Technology Park di daerah maupun National Science and Technology Park di Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan.

Pusat Inovasi adalah suatu organisasi atau unit organisasi yang berfungsi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang memberikan jasa layanan terpadu untuk menumbuhkembangkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) dan bisnis yang inovatif. Beberapa tokoh usia muda Indonesia berhasil membangun PPBT dan bisnis inovatif, bahkan memperoleh apresiasi secara internasional. Banyak pula yang luput dari perhatian kita dan tidak terliput oleh media massa. Namun mereka adalah para pemimpin, pionir, pelopor, para inovator yang berkontribusi nyata bagi pembaruan Indonesia. Saat inilah momentum terbaik agar para champion tersebut saling berbagi pengalaman untuk pembelajaran dan meningkatkan langkah-langkah perbaikan ke depan.


Sejak tahun 2012 BPPT berusaha mendorong dan berkolaborasi dengan daerah-daerah mitra serta perguruan tinggi untuk bersama-sama mengembangkan UKM inovatif melalui Pusat-Pusat Inovasi.

Kegiatan Technopreneurship Camp ini berlangsung dari tanggal 4 Juni hingga 6 Juni 2015. Acara ini merupakan upaya mencari potensi-potensi bisnis dari kalangan muda khususnya dari wilayah Tangerang Selatan, baik dari lingkungan perguruan tinggi maupun masyarakat umum. Ide-ide bisnis yang cemerlang akan diikutkan dalam proses inkubasi di Balai Inkubator Teknologi – BPPT.

Dalam acara ini BPPT mengajak Institut Teknologi Indonesia (ITI) dan Pemkot Tangerang Selatan menggali potensi-potensi bisnis yang dapat dikembangkan. Misalnya potensi bisnis anggrek, bisnis kuliner dan bisnis-bisnis teknologi yang produknya banyak dihasilkan oleh lembaga litbang di Puspiptek dan perguruan tinggi yang banyak terdapat di Kota Tangerang Selatan.

Acara ini diikuti oleh sekitar 200 peserta, baik berasal dari perguruan tinggi di Tangsel maupun UKM inovatif di sekitar Tangsel. Sedangkan narasumbernya berasal dari BPPT, ITI, para praktisi bisnis, lembaga pembiayaan, dan lain-lain. Materi diawali dengan konsep teknopreneurship, motivasi bisnis dan materi teknis bagaimana menyusun rencana bisnis. Kegiatan akan diakhiri dengan presentasi bisnis dari peserta di hadapan juri yang akan menentukan bisnis tersebut layak atau tidak untuk dikomersialkan.

Perguruan tinggi yang bermitra dengan BPPT dalam membangun Pusat Inovasi diharapkan juga dapat mengadopsi kurikulum teknopreneurship. Kurikulum teknopreneurship merupakan komponen yang komplementer bagi perguruan tinggi yang akan membangun Pusat Inovasi. Karena dengan kurikulum teknopreneurship tersebut akan tumbuh minat dan semangat untuk menjadi teknopreneur dari kalangan mahasiswa. Dengan demikian hal itu akan menjadi sumber bagi calon tenant yang akan dibina melalui Pusat Inovasi di perguruan tinggi tersebut.

Kegiatan talent scouting/technopreneurship camp untuk menjaring calon teknopreneur ini akan dilakukan secara rutin setiap tahun dengan peserta dari kalangan pemuda. 

(Sumber: Press Release Panitia Tecnopreneurship Camp 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar