Oleh: Adi ST.
Indonesia saat ini masih sangat kekurangan dosen. Menurut data jumlah
dosen di Kemenristek Dikti, saat ini ada sekitar 160.000 dosen di mana dosen
dengan gelar S1 berjumlah 30%, S2 separuhnya dan S3 11%. Padahal dari tahun ke
tahun jumlah lulusan SMA semakin banyak di mana saat ini saja tercatat ada
sekitar 5,4 juta mahasiswa. Sehingga rasio dosen dengan jumlah mahasiswa tentu
tidak sebanding.
Di samping itu, Kemenristek Dikti juga mengamati bahwa dalam periode
tahun 2005 – 2014 jumlah rekrutmen dosen sangat minim, termasuk yang dilakukan
oleh pemerintah. Menurut Direktur
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Ditjen Dikti Kemenristek Dikti Supriadi
Rustad, hal itu disebabkan sedikitnya jumlah formasi dosen yang dikeluarkan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB). Di
samping itu, ada kesulitan juga merekrut calon dosen yang sudah bergelar S2,
karena umumnya mereka enggan apalagi lulusan S2 yang berasal dari perguruan
tinggi negeri ternama.
Karena itulah, beberapa solusi yang ditawarkan menurutnya adalah dengan
melakukan pengangkatan calon dosen tetap non-PNS dan memberikannya Nomer Induk
Dosen Nasional (NIDN) seperti yang telah dimiliki dosen lainnya. Selain itu,
sejumlah beasiswa juga ditawarkan bagi lulusan S1 calon dosen untuk melanjutkan
kuliah S2 di perguruan tinggi dalam negeri, seperti lewat Beasiswa Pendidikan
Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) yang dilakukan oleh LPDP (Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan) Kemenkeu. Dengan cara ini diharapkan generasi muda lulusan S1 banyak
yang tertarik untuk menjadi dosen.
Menurut Direktur Utama LPDP Kemenkeu Eko Prasetyo,
LPDP menyediakan sekitar 3.100 beasiswa S2 dan S3 untuk memenuhi kebutuhan
dosen yang berkualifikasi, baik di perguruan tinggi negeri maupun perguruan
tinggi swasta. Beasiswa tersebut terbagi dalam kategori beasiswa umum, presiden
dan afirmasi. Beasiswa umum akan diberikan kepada 2.400 pelamar,
sedangkan beasiswa presiden kepada 100 pelamar, dan 600 sisanya diperuntukkan
bagi beasiswa afirmasi.
Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk studi lanjut di dua ratus perguruan tinggi terbaik luar negeri dan seratus perguruan tinggi dalam negeri berakreditasi A. Sebanyak delapan puluh persen dari total beasiswa digunakan untuk program magister, sedangkan sisanya untuk program doktor. Menurutnya, Indonesia masih kekurangan tenaga kerja terdidik sebanyak 60 juta orang pada tahun 2030. Dengan asumsi satu orang lulusan dapat memimpin 1.000 pegawai, maka ditargetkan akan dihasilkan 60.000 lulusan dari beasiswa tersebut pada tahun 2030 nanti.
Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk studi lanjut di dua ratus perguruan tinggi terbaik luar negeri dan seratus perguruan tinggi dalam negeri berakreditasi A. Sebanyak delapan puluh persen dari total beasiswa digunakan untuk program magister, sedangkan sisanya untuk program doktor. Menurutnya, Indonesia masih kekurangan tenaga kerja terdidik sebanyak 60 juta orang pada tahun 2030. Dengan asumsi satu orang lulusan dapat memimpin 1.000 pegawai, maka ditargetkan akan dihasilkan 60.000 lulusan dari beasiswa tersebut pada tahun 2030 nanti.
Rencananya, beasiswa LPDP
tersebut tahun 2015 ini akan dibuka sebanyak empat
gelombang, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan
November. Pendaftaran beasiswa ditutup sebulan sebelum masing-masing gelombang tersebut. Para pelamar lulusan S1 calon
dosen atau dosen yang sudah S2 yang berminat dipersilakan mendaftarkan dirinya melalui web
resmi
www.lpdp.depkeu.go.id atau
www.beasiswalpdp.org.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar